WANGON - Pembentukan karakter ditanamkan setiap harinya, mulai dari awal berangkat hingga memasuki area sekolah. Cara itu dilakukan SMK Maarif NU 1 Wangon dengan menyambut siswanya, Rabu 14 September 2022.
Menurut Kepala SMK Maarif NU 1 Wangon melalui Waka Kehumasan M Ali Sobirin pembentukan karakter salah satunya adalah salam dan salim.
Menurutnya salam dan salim adalah bentuk kepatuhan seorang murid atau santri.
Inilah yang membedakan satu dengan yang lainnya sebagai hasil dari proses interaksi seseorang dengan lingkungan rumah maupun sekolah.
"Pembentukan karakter ditempat kami, beberapa guru yang ditugaskan akan menyambut anak anak saat masuk lingkungan sekolah, itu salah satu bentuk kasih sayang sekolah terhadap mereka,"ujarnya.
Ali menambahkan pembentukan karakter siswa juga berpedoman pada kurikulum merdeka yakni dengan penanaman P5 (Projek, P,enguatan,Profil, Pelajaran, dan Pancasila).
"Penanaman karakter ini juga senada dengan visi SMK Maarif NU 1 Wangon yaitu terwujudnya lulusan yang Unggul, Islami, Berjiwa Entrepreneur, Berwawasan global, dan Berkarakter Pancasila,"jelasnya.
Dijelaskan pembentukan karakter di lingkungan sekolah diharapkan mampu menghapus perbuatan negatif seperti perilaku gaya hidup bebas, aksi kriminal, tawuran antar pelajar, sampai pada penggunaan narkotika dan obat-obatan.
"Ini harus diterapkan karena bila lupa dalam pembentukan karakter, siswa kerap bertindsk sebagai pelaku aksi yang negatif,"ujarnya.
Pendidikan karakter di SMK Maarif NU 1 Wangon adalah sebuah paradigma yang terus diusung setelah karakter lingkunga rumah agar lulusan menjadi generasi-generasi yang unggul yang bisa bersaing dalam kehidupan dan dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja.
"Lingkungan SMK Maarif NU 1 Wangon merupakan media sosialisasi yang kedua setelah keluarga. Lingkungan yang baik, aman, tenang, dan damai akan menambah dan mewarnai karakter anak hingga tumbuh menjadi anak yang baik, dan bisa bersaing pula dalam program Dudika,"pungkasnya.***