A. Pengertian Humas Sekolah
Istilah hubungan masyarakat (Humas) pertama kali di deklarasikan oleh presiden AS Thomas Jefferson pada tahun 1807. Humas pada awalnya berkembang dari dunia hiburan dengan munculnya era press agentry. Pada masa ini para press agent menggunakan segala cara termasuk memanipulasi informasi asalkan pengguna jasa mereka menjadi terkenal. Era ini dikenal dimana praktek humas dipakai secara negatif, sebuah era manipulatif, komunikasi masih digunakan bersifat satu arah (One Way Communication).
Saat ini perkembangan humas menuju kearah mutual understanding, dimana pada era ini humas berupaya menjalin komunikasi dua arah yang seimbang antara organisasi dengan publiknya. Sehingga cara-cara yang digunakan memiliki etika untuk memperoleh dukungan dan kedudukan yang baik ditengah-tengah masyarakat. Komunikasi yang dijalin antara organisasi dengan publik pada masa ini adalah two-way assymetrical, model atau hubungan dua arah asimetris. Artinya hubungan yang ada telah engenal feedback dari publik ke organisasi, namun umpan balik tersebut hanya untuk keuntungan organisasi. Pada akhirnya, humas harus menjadi hubungan dua arah yang simetris (Two-Way Symitrical Model) yaitu hubungan yang terjalin dengan baik antara kedua belah pihak yang saling mempunyai umpan balik, sebagai keuntungan bersama-sama baik organisasi maupun publik.
Hubungan masyarakat atau public relation adalah suatu usaha yang sengaja dilakukan, direncanakan secara berkesinambungan untuk menciptakan saling saling pengertian antara sebuah lembaga/institusi dengan msyarakat.
Public relation merupakan fungsi manajemen untuk mencapai target tertentu yang sebelumnya harus mempunyai program kerja yang jelas dan rinsci, mencari fakta, merencanakan, mengkomunikasikan, hingga mengevaluasi hasil-hasil yang telah dicapainya.
Humas bukanlah alat bisnis atau politik tapi alat manajemen, humas juga bukan sebuah bentuk reklame atau jurnalisme, meskipun baik advertensi atau reklame dan teknik jurnalistik adalah alat yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan komunikasi dalam humas.
Menurut The Britush Institute Of Public Relation humas adalah suatu usaha yang sengaja dilakukan, direncanakan secara terus menerus untuk menciptakan dan memelihara saling pengertian antara suatu organisasi dengan masyarakat.
B. Tujuan utama Public Relation adalah menciptakan, mempertahankan dan melindungi reputasi organisasi, memperluas prestis, menampilkan citra-citra yang mendukung. Riset menunjukkan bahwa konsumen lebih sering melakukan buying decisision atau keputusan pembelian berdasarkan citra perusahaan.
Dengan bahasa sederhana dan singkat, tujuan utamanya adalah sebagai berikut:
1. Mengevaluasi sikap dan opini publik
2. Formulasi dan implementasi prosedur policy organisasi atas komunikasi dengan publik
3. Mengkoordinasikan program-program
4. Mengembangkan hubungan dan "good-will" lewat proses komunikasi dua arah.
5. Mengembangkan hubungan positif antar organisasi dan publik.
C. Fungsi Humas
Ada dua fungsi public relation yakni "fungsi konstruktif dan fungsi korektif".
1. Fungsi Konstruktif, Djanalis menganalogikan fungsi ini sebagai perata jalan. Peranan humas dalam hal ini mempersiapkan mental publik untuk enerima kebijakan organisasi/lembaga, humas menyiapkan mental organisasi untuk memahami kepentingan publik.
2. Fungsi Korektif
Apabila kita mengibaratkan fungsi konstruktif sebagai perata jalan maka fungsi korektif berperan sebagai pemadam kebakaran. Yakni apabila api sudah terlanjur menjalar dan membakar organisasi maka peranan yang dapat dimainkan oleh humas adalah memadamkan apibtersebut. Artinya apabila sebuah organisasi terjadi masalah-masalah krisis dengan publik, maka humas harus berperan dalam mengatasi terselesaikannya masalah tersebut. (Frida, 2002:22-24).
D. Tugas dan Kewajiban Humas
Adapun tugas dan kewajiban dari humas adalah:
1. Menyampaikan pesan atau informasi dari organisasi secara lisan, tertulis atau visual kepada publik, sehingga masyarakat atau pablik memperoleh pengertian yang benar dan tepat mengenai kondisi perusahaan, dan tujuan kegiatannya.
2. Melakukan studi analisis atas reaksi serta tanggapan publik terhadap kebijakan dan langkah tindakan organisasi.
3. Menyampaikan fakta-fakta dan pendapat kepada para pelaksana tugas guna membantu mereka dan memberikan pelayanan yang mengesankan dan memuaskan publik.